Tujuh belas Agustus sebentar lagi tiba. Namun, tahukah kamu, fakta-fakta menarik tentang Proklamasi Indonesia? Yuk, kita simak!
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata jatuh pada bulan Ramadhan. Soekarno sempat makan sahur sebelum upacara Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan.
- Naskah proklamasi baru dibuat pada pukul 02.00 – 03.00 dini hari bertempat di rumah Laksamana Maeda, seorang laksamana Angkatan Laut Jepang.
- Naskah proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno dan didiktekan oleh Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo. Dan diketik ulang oleh Sayuti Melik.
- Naskah tulisan tangan sempat dibuang ke tong sampah namun dipungut kembali dan diselamatkan oleh B.M Diah yang merupakan wartawan.
- Saat upacara proklamasi, Soekarno ternyata sedang terserang malaria tertiana dan dalam keadaan demam. Setelah usai upacara Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno kembali ke kamar di rumah Laksamana Maeda untuk tidur.
- Detik-detik Proklamasi didokumentasikan oleh Frans dan Alex Mendoer, dua bersaudara yang merupakan fotografer untuk harian Asia Raya dan Domei (atau sekarang Antara). Foto Proklamasi pun hanya ada 3 jepretan, yaitu saat Soekarno membacakan Proklamasi, saat pengibaran bendera dan foto masyarakat saat menyaksikan Proklamasi. Negatif foto sempat diminta oleh tentara Jepang, namun Frans Mendoer menyembunyikannya dengan menanam di bawah sebuah pohon di halaman kantor Asia Raya
- Konon, sedianya, Proklamasi seharusnya didokumentasikan oleh Nippon Eigha Sha (perusahaan film Jepang), namun Latief Hendraningrat yang ditugaskan untuk menghubungi perusahaan tersebut lupa melaksanakan tugasnya
- Upacara Proklamasi berjalan dengan sederhana namun khidmat. Bahkan, tiang bendera dibuat dari batang bambu secara kasar serta ditanam beberapa menit sebelum upacara dimulai.
- Pada saat Proklamasi, tidak ada dokumentasi rekaman suara dan gambar. Rekaman suara Soekarno saat membacakan Proklamasi merupakan rekaman yang dibuat di RRI untuk kebutuhan dokumentasi tahun 1951.
- Penyebaran berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari tentara Jepang, dengan menyebarkan brosur, menggambar grafiti di tembok-tembok kota dan dari mulut ke mulut.
Demikian berat kehidupan pra kemerdekaan dan demikian sulitnya para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Tanpa jasa mereka, mungkin saja saat ini kita tak akan pernah menikmati hidup sebagai manusia bebas di negara merdeka dengan fasilitas maju.
Untuk itulah, sebagai generasi muda, yuk kita jaga persatuan Indonesia agar negara kita menjadi semakin maju dan kita menjadi generasi Indonesia yang berkualitas! Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya.